PENGARUH PENYULUHAN TOILET TRAINING TERHADAP PENGETAHUAN IBU DAN KEMAMPUAN TOILET TRAINING TODDLER

Anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan sejak ia lahir sampai mencapai usia dewasa. Pada masa balita pertumbuhan dan perkembangan anak terjadi sangat cepat. Salah satu tugas perkembangan anak pada masa toddler adalah membentuk kemampuan, kedisiplinan, dan kepekaan emosi pada anak. Tugas perkembangan tersebut dapat dicapai melalui  toilet training (Hidayat, 2005). Toilet training pada anak suatu usaha melatih anak agar mampu mengontrol dalam melakukan buang air kecil dan buang air besar. Berlangsung  pada umur 18 bulan sampai 3 tahun (Hidayat, 2008). Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di PAUD WILDAN Manyar Sidomukti Kabupaten Gresik, belum ada penyuluhan tentang toilet training, terdapat 6 dari 10 ibu tidak  membiasakan anaknya BAB dan BAK dikamar mandi, selama ini ibu masih membiasakan anaknya memakai diapers, ibu juga mengatakan anaknya belum mampu dalam melakukan toilet training. Di PAUD WILDAN, belum pernah dilakukan penyuluhan tentang toilet training. Sampai saat ini pengaruh penyuluhan toilet training terhadap pengetahuan ibu dan kemampuan toilet training toddler belum dapat dijelaskan.

Mengajarkan toilet training dibutuhkan metode yang tepat sehingga mudah dimengerti oleh anak serta perlu kesabaran ibu melatih anak tahap demi tahap sehingga toilet training berhasil diterapkan pada anak. Penggunaan metode yang tepat akan mempengaruhi pengetahuan ibu dan kemampuan anak juga keberhasilan ibu dalam mengajarkan konsep toilet training pada anak (Hidayat, 2005). Berdasarkan permasalahan di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pengaruh penyuluhan toilet training terhadap pengetahuan ibu dan kemampuan toddler.

Jadi pertanyaannya, Apakah ada pengaruh penyuluhan toilet training terhadap pengetahuan ibu dan kemampuan toilet training toddler ?

Pengertian penyuluhan dalam arti umum adalah ilmu sosial yang mempelajari  system dan proses perubahan pada individu serta masyarakat agar dapat terwujud perubahan yang lebih baik sesuai dengan yang diharapkan (Adrianto, 2009). Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan kesehatan, yang dilakukan dengan menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti tetapi mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan (Machfoedz, 2007). Toilet training pada anak merupakan usaha untuk melatih anak agar mampu mengontrol buang air kecil dan buang air besar. Secara umum dapat dilaksanakan pada anak yang sudah memasuki fase kemandirian pada anak. Toilet training dapat bermanfaat dalam pendidikan seks sebab anak dapat mengenal anatomi serta fungsinya tubuhnya sendiri (Hidayat, 2008). Waktu yang tepat toilet training harus dimulai saat anak benar-benar siap, karena tahap perkembangan anak berbeda-beda, kesiapan anak untuk berlatih juga akan berbeda. Sebagian anak siap berlatih sejak usia 2 tahun. Namun, sebagian yang lain bisa saja belum siap sampai usia 3 tahun. Anak perempuan umumnya lebih cepat  belajar daripada anak laki-laki. Anak kedua biasanya belajar lebih cepat daripada anak pertama (Munazalah, Prabowo, 2012).

Pengetahuan adalah hasil  “tahu” ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh dari mata dan telinga (Notoatmojo. 2007). Toddler adalah tahap tumbuh kembang anak berusia 1-3 tahun. Sedangkan tumbuhan adalah perubahan dalam ukuran, besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu yang bisa di ukur dengan berat dan panjang (sujono, sukrmin, 2009).

Berdasarkan teori pertumbuhan dan perkembangan psikoseksual dari freud, anak toddler memesuki fase anal, pada fase ini fungsi tubuh memberikan kepuasan terpusat pada anus, misalnya anak mengeluarkan BAK dan BAB sendiri, pada fase ini ajarkan anak konsep bersih, ketepatan waktu dan cara mengontrol diri. Dengan demikian toilet training adalah waktu yang tepat dilakukan pada priode ini (sujono, sukrmin, 2009).



Related Posts

Subscribe Our Newsletter